SITARO – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) melakukan kunjungan kerja dan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (SITARO). Dalam pertemuan yang dilaksanakan pada , 29-30 Mei 2023 lalu, kedua FKUB tersebut melakukan sharing program, berbagi rencana yang akan dilaksanakan di tahun 2023 ini.
Kegiatan diawali dengan ucapan selamat datang bagi seluruh anggota FKUB Minut oleh moderator diskusi yang juga merupakan salah satu anggota FKUB Sitaro.
Selanjutnya Ketua FKUB Sitaro, Pdt. Rachel Papona, M.Th memaparkan apa yang akan menjadi program mereka di tahun 2023 ini. Menariknya kegiatan ini, karena mereka (FKUB Sitaro) baru saja dilantik beberapa hari yang lalu. Jadi mereka menyambut baik kehadiran FKUB Minut.
Usai pemparan dari Ketua FKUB Sitaro, kemudian Ketua FKUB Minut, Pdt. Theogives I. M Karundeng, M.Th, menyampaikan beberapa Program yang sudah dilaksanakan FKUB Minut, yang pada intinya kesemua program tersebut, haruslah mengarah pada upaya bersama para tokoh-tokoh agama.
“Seluruh anggota jemaat dan masyarakat sudah seharusnya membangun komunikasi yang intens sehingga dapat meredam sekaligus mengantisipasi potensi konflik yang dapat muncul di masyarakat,” jelas Pdt. Melky.
Lanjutnya, dengan membangun komunikasi maka akan tercipata harmonisasi di masyarakat sehingga bisa mereda terjadinya konflik.
“Hal tersebut kami lakukan di Minut, dan berimbas pada pemberian Penghargaan Harmony Award tahun 2022 oleh Pemerintah Pusat. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” ucap Ketua FKUB Minut.
Sementara, Kepala Kesbangpol Sitao, Kepala Kantor Kementerian Agama Minut dan Sitaro juga menyampaikan peran pemerintah untuk menggandeng dan bekerjasama dengan para tokoh agama supaya tetap tercipta kerukunan sehingga tujuan pembangunan tercapai.
Kegiatan ini di hadiri juga oleh, Kepala Badan Kesbangpol Minut, Sammy Rompis, AP, S.Sos; dan Kepala Kantor Kementerian Agama Minut, Cynthia Evangeline Sepang, S.PAK, M.Si, serta Kepala Kesbangpol Kabupaten Kepulauan Sitaro.
(Jefry Kandouw)