SEMARANG– Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga menjadi AEM Chair atau Ketua Menteri Ekonomi ASEAN dalam pertemuan dengan beberapa negara mitra ASEAN di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/08/2023).
Sebagai Ketua Menteri Ekonomi ASEAN, Jerry memimpin pertemuan konsultasi secara maraton dengan Republik Korea (RoK), Jepang (METI) dan Australia bersama Selandia Baru (CER). Pertemuan konsultasi ini diawali dengan Republik Korea.
“Pertemuan konsultasi ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan perdagangan antara ASEAN dan Republik Korea yang telah terjalin dengan baik. Pertemuan ini juga penting untuk mendapatkan dukungan penuh bagi Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini,” kata Jerry saat mengawali pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, para Menteri Ekonomi ASEAN dan utusan Republik Korea membahas optimalisasi perjanjian ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA).
Termasuk di antaranya perencanaan pembaruan AKFTA di masa mendatang melalui penyelesaian studi tinjauan berrsama AKFTA dan laporan hasil kajian perdagangan digital.
Dua pihak juga sepakat untuk memberi tugas khusus Komite Implementasi AKFTA dalam melanjutkan pembahasan hasil kedua kajian dimaksud.
Korea di kesempatan ini menawarkan kerja sama di beberapa sektor, yaitu digitalisasi, ekonomi hijau, dan rantai pasok.
“Kerja sama dalam perdagangan ini diharapkan terus meningkat,” ujar politisi Golkar ini.
Selesai dengan Korea, Wamendag Jerry Sambuaga selanjutnya memimpin pertemuan konsultasi AEM dengan Closer Economic Relations (CER) ke-28.
Saat ini menurut Jerry, ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) makin memberikan manfaat kepada perekonomian di kawasan. Banyak sektor yang terbantu dengan adanya perjanjian tersebut.
“Kerja sama ASEAN, Australia, dan Selandia Baru dalam AANZFTA memiliki kontribusi signifikan terhadap perekonomian regional kita,” ucap Jerry.
Kerja sama dua pihak diharapkan semakin baik seteah penandatangan Protokol Perubahan Kedua Persetujuan Pendirian Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru.
Hal ini menunjukkan bahwa ASEAN terus berupaya untuk menjadi episentrum pertumbuhan.
Dari perubahan protokol tersebut, manfaat yang bisa diperoleh antara lain membuka area kerja sama, pertukaran informasi, dan peningkatan kapasitas pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Keuntungan lainnya adalah perdagangan dan pembangunan yang berkelanjutan, adopsi teknologi digital pada perdagangan termasuk sistem pembayaran elektronik dan akses telekomunikasi serta peningkatan kelancaran arus perdagangan barang dan jasa bagi Indonesia ke pasar ASEAN, Australia, dan Selandia Baru melalui modernisasi praktik perdagangan.
Protokol akan diberlakukan 60 hari setelah Australia, Selandia Baru, dan empat negara anggota ASEAN menyelesaikan ratifikasi.
“Kita berharap protokol ini sudah dapat diimplementasikan pada 2024,” ujar Jerry.
Setelah Australia dan Selandia Baru, pertemuan konsultasi menteri-menteri ekonomi ASEAN yang terakhir adalah Jepang.
Wamendag Jerry Sambuaga sebagai AEM Chair tetap memimpin dengan Ministry of Economy, Trade, and Industry (METI) Jepang ke-28 tersebut.
Pertemuan para Menteri Ekonomi ASEAN dengan METI bertujuan untuk membahas berbagai isu penting terkait kerja sama antara ASEAN dan Jepang.
“AEM mendukung peningkatan kerja sama ekonomi dalam rangka Ulang Tahun ke-50 Kerja Sama ASEAN-Jepang,” kata Jerry.
Pertemuan ini juga mengesahkan desain dan rencana kerja masa depan 10 tahun, yaitu pada 2023—2033 terkait konektivitas siber, pengembangan sumber daya manusia, keterbukaan inovasi dan keberlanjutan.
Dalam pertemuan ini juga disampaikan bahwa kedua pihak menyambut baik Visi Kreasi Ekonomi Bersama ASEAN-Jepang di bawah Kamar Dagang dan Industri, inisiatif ekonomi sirkular ASEAN-Jepang, dan kontribusi Jepang untuk pembentukan Pusat Kajian Ekonomi Keberlanjutan dan Inovasi digital di Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Center.
AEM-METI juga menyambut baik peran aktif komunitas bisnis ASEAN dan Jepang yang meliputi dialog antara Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di ASEAN (FJCCIA), Japan External Trade Organization (JETRO), dan ASEAN-Japan Business Council (AJBC).
Di tiga pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono. Ia didampingi Direktur Perundingan ASEAN, Dina Kurniasari.
(***)