PEMILIHAN Kepala Daerah (Pilkada) Sulawesi Utara (Sulut) sudah di depan mata. Warga Sulut mulai menilai dan mencoba memasang-masangkan calonnya untuk menjadi duet calon pemimpin Sulut masa depan.
Nama Brigjen Pol (Purn) Wenny Warouw dan mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim) 2 periode, Sehan Salim Landjar, S.H, menjadi perbincangan hangat warga Sulut sebagai pasangan yang cocok untuk posisi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut periode 2024-2029.
Duet Wenny Warouw dan Sehan Landjar dinilai pantas dan cocok untuk menjadi pemimpin di tanah ‘Nyiur Melambai’ ini, pasalnya, kedua sosok tersebut, mencerminkan dua kekuatan besar yang ada di Sulut, dan dianggap layak untuk memimpin Provinsi Sulut.
Brigadir Jendral Polisi (Purn) Wenny Warouw merupakan putra asli Minahasa yang mempunyai latar belakang sebagai seorang Aparat Penegak Hukum (Polri) selama 34 tahun sebelum terjun ke dunia politik, sedangkan Sehan Landjar bukanlah nama yang asing lagi di Tanah Totabuan, karena mantan Bupati Boltim 2 periode ini merupakan putra asli Totabuan, yang lahir di Desa Togid,Tutuyan, Boltim.
Menurut seorang Pengamat perpolitikan di Sulut, yang juga mantan Presidium GMNI 2006 2008 Iwan Moniaga menilai jika kedua sosok tersebut bisa mewakili kemajemukan warga Sulut, karena berlatar belakang yang mencerminkan mayoritas warga di Sulut.
“Keduanya cocok untuk dipasangkan sebagai calon Gubernur/Wakil Gubernur untuk diusung dan ikut bertarung di Pilkada Sulut 2024 nanti,” ujar Iwan.
Lanjutnya, keduanya telah membuktikan jika dirinya sangat pantas untuk diusumg untuk menjadi pemimpin masa depan Sulut.
“Wenny Warouw pernah meraih 35.660 suara di Pileg 2014 lalu, dan mengantarkan dirinya duduk di DPR RI mewakili daerah pemilihan Sulawesi Utara, sedangkan Eyang (panggilan akrab Sehan landjar) pernah menjadi Bupati Boltim selama 2 periode. Keduanya mewakili 2 etnis besar yang ada di Sulut, yakni etnis Minahasa yang mayoritas Kristen dan etnis Mongondow, yang mayoritas muslim,” jelas Iwan.
Lebih lanjut Iwan menyebutkan jika keduanya merupakan politikus handal yang punya latar belakang yang berbeda namun mampu menjadi suatu kekuatan besar jika dipadukan.
“Wenny Warouw adalah mantan penegak hukum, sedangkan Eyang sudah malang melintang di dunia politik cukup lama, baik di legislatif maupun di eksekutif. Keduanya sudah cukup dikenal warga Sulut, dan jika dipasangkan akan menjadi kekuatan besar dalan Pilkada Sulut 2024 nanti,” umbarnya.
Diketahui, Wenny Warouw dikenal sebagai seorang investigator ulung dan sempat menjabat sebagai Direktur Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal (Direksus Bareskrim) Polri (2006-2008). Sepanjang kariernya, ia menyelidiki kasus tindak pidana di bidang perbankan, pajak, asuransi, cyber crime, money laundering serta hak atas kekayaan intelektual.
Pensiun dari Kepolisin RI bukan berarti keinginannya untuk berkarya bagi negeri ini selesai sampai di situ saja. Tercatat, Wenny Warouw bergabung dengan Partai Gerindra dan sempat menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra periode 2014-2019, dan tergabung dalam Komisi III DPR RI yang membidangi Hukum, HAM dan Keamanan.
Sedangkan Sehan Landjar, dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang sangat dekat dengan rakyatnya saat menjadi Bupati Boltim 2 periode. Gaya komunikasi yang terus memotivasi rakyatnya membuat Eyang dijuluki rakyatnya sebagai Sang Motivator. Dirinya dikenal selalu berpihak pada kepentingan rakyat.
Selama kepemimpinan Sehan pembangunan infrastruktur dasar nyaris sempurna. Sehan melakukan akselarasi pembangunan sehingga Boltim sempat dicatat memiliki pertumbuhan ekonomi terbaik di Sulut
Jalan desa dan jalan produkasi berhasil dibangunnya. Sektor kesehatan pelayanan gratis bagi warganya. Ribuan Petani, nelayan dan pelaku usaha mikro kecil menengah mendapat bantuan usaha.
Sehan pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Sulawesi Utara periode 2016 – 2021. Pada tahun 2004 hingga 2009, ia sempat menjadi anggota DPRD Kabupaten Gorontalo.
(Jefry Kandouw)